watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

MAWAR BIRUKU

Kisah ini adalah kisah nyata yang terjadi di
Yogyakarta pada tahun 1994. Aku yang waktu itu
hobi dengan dunia breaker kuliah pada sebuah
PTN di kotaku. Saat ini aku di Jakarta dan bekerja
di sebuah perusahaan swasta.
-----------------------------
"Breakk!" terdengar suara wanita dari pesawat 2
meteran yang ada di samping tempat tidurku.
"Roger, everybody silent, please.."
"Silahkan digunakan frequensinya mbak, stand
by", menyahutlah sebuah suara merdu..
"Hm.. mau ngajak pergi operatornya aja, mau
yah?. Aku tunggu di 147. 080 Mhz.., stand by,
cheerio.."
Tanpa kusia-siakan lagi aku berucap..
"Nett operator stand by, cheerio.." dan kutuju
frekuensi yang diminta oleh pengundangku.
Setelah bertemu dan berkenalan, kami berdua
ngobrol cukup lama dan tak terasa 4 jam telah
kami lalui dengan cepatnya. Mawar, nama
samaran yang cukup menarik.
"Mawar, aku tuh orangnya romantis.. mau
makan malam dengan cahaya lilin, musik
instrumental, dan setangkai mawar..?" kataku
setelah sekian lama banyak bicara.
"Okay, kalo gitu datang aja ke kostku besok
malam, tapi ada syaratnya.."
"Apa..?" seruku
"Kamu harus datang dengan pakaian resmi, rapi,
berdasi, dan setangkai mawar untukku. "
sahutnya lagi.
"Okay, jam 7 malam aku datang. See u
tomorrow.. bye.." sahutku sambil menutup
pembicaraan kami.
Keesokan malamnya, tepat pukul 06.30 malam
dengan berpakaian yang sangat "wah", dengan
berjaket kupacu sepeda motorku menuju rumah
kos Mawar yang telah ditunjukannya. Sampailah
sepeda motorku di sebuah mulut gang yang
dimaksud, selanjutnya aku harus mencari rumah
di tepi kiri jalan yang menyetel kaset Kenny G
dengan keras seperti yang dijanjikannya. Tanpa
kesulitan yang berarti kutemukan rumah kos
yang ditempatinya. Setelah kumasukkan motorku
ke halaman, kuketuk pintunya. Seorang wanita
berumur sekitar 25-an tahun dengan gaun
malam potongan dengan rok panjang warna biru
yang menarik. Wajahnya biasa saja dengan kulit
kehitaman. Tubuhnya ramping dan berisi
(belakangan kutahu ternyata dia anggota menwa
di kampusnya) dengan payudara yang tak terlalu
menonjol (aku memang lebih suka payudara
yang tidak terlalu besar).
"Hallo selamat malam.." sapaku
"Hai Jalu, ayo masuk aja.." katanya sambil
tersenyum manis.
"Ini buat kamu. " kataku seraya menyodorkan
setangkai mawar yang kulindungi dari angin agar
tidak rontok di balik jaketku.
"Wah.. cantik sekali.." jawabnya.
"Lho kok sepi sekali kos nya?" tanyaku sambil
melepas jaketku.
"Iya, dah pada diusir semua. Mau ditempatin
sendiri sama yang punya rumah. Tinggal aku
sendirian. Yuk ke kamar aja, disini gak ada kursi
dan perabotan" katanya lagi.
Setelah masuk ke dalam kamarnya, kulihat warna
biru mendominasi kamar itu. Tembok, karpet,
bahkan sprei kasurnya pun berwarna biru, warna
kesukaanku. Di tengah kamarnya yang tidak
begitu luas dan lampu yang warna biru 5 watt
terdapat sebuah meja kecil dengan dua piring
makanan saling berhadapan, dan sebuah lilin
yang telah menyala diantaranya. Wow.. benar-
benar romantis.. Setelah duduk berhadapan, kami
mulai makan malam sambil bercerita hal-hal yang
lucu tanpa membicarakan pribadi kami masing-
masing seperti yang telah kami sepakati
sebelumnya.
Tanpa terasa 2 jam kami ngobrol dan bercanda,
memang kuakui dia orang yang supel dan
humoris. Sampai pada saat kami berdua diam
karena kehabisan bahan pembicaraan. Mawar
mengambil kartu dan memainkannya, itupun tak
berlangsung lama karena kami bosan. Aku melirik
jam dan kulihat jarum jam telah menunjukkan
angka 10. Masih terdengar lagu Kenny G dari tape
yang terletak di sudut kamarnya, saat itu kami
sangat berdekatan. Akhirnya aku berdiri dan
kuajak dia berdansa. Kami terhanyut dalam
alunan musik yang indah. Kami saling
berdekapan. Kutempelkan mulut dan hidungku ke
lehernya yang jenjang.
"Uhm.." kudengar gumam yang tak jelas dari
bibirnya.
Entah siapa yang memulai, bibir kami sudah
saling berciuman dengan lembut, mesra, dan
panjang. Tanganku pun mengelus-elus
punggungnya sehingga membuatnya
terangsang. Semakin lama bibir kami semakin
buas berciuman. Lidahku dan lidahnya saling
menari dan berebut menyedot, badan kami saling
menempel seolah tak mau kehilangan jarak 1 centi
pun. Aah.. nikmatnya berdansa sambil
berciuman dan dengan diiringi musik indah yang
entah sudah berapa kali terputar (thanks mr.
Kenny).
Tiba-tiba dia menarik dasiku, melepasnya,
kemudian melepas bajuku dan menciumi dadaku.
Uuh.. akupun melenguh kenikmatan. Sambil tetap
memeluknya, tangan kananku mulai melepas
bajunya.. dan tersembullah dua tonjolan di
dadanya. Kuremas halus, dan mulai kuhisap
putingnya. Dia menggelinjang keenakan. Kuraba
punggungnya dan kulepaskan kait bra-nya yang
juga berwarna biru, jadilah kami berdua
bertelanjang dada sambil masih tetap berdansa.
Tanpa menyia-nyiakan kesempatan yang ada,
langsung aku pelorotkan rok panjangnya.. dan..
wow.. ternyata CD-nya biru juga.. Wah.. I love
the blue.. Tiba-tiba kutersadar ada sesuatu yang
melorot, oh.. ternyata celanaku juga sudah
melorot tanpa hambatan. Sungguh satu hal yang
menggairahkan berdansa hanya dengan
menggunakan celana dalam saja.
"Jalluu.." rintihnya saat kupegang gundukan di
balik celana dalamnya.
Kuraba dan kutekan. Hingga akhirnya tanganku
masuk ke dalam celana dalamnya. Kumainkan
kloritisnya dan tangannya pun sudah masuk ke
dalam celana dalamku. Kami saling meraba,
membelai, dan mempermainkan kemaluan. Ahh..
nikmat sekali. Lalu kudengar saxophone berirama
cepat.. Oh.. kudorong tubuh Mawar sehingga
kami berdua jatuh di kasur. Kucium dan kujilati
tubuhnya. Bibir, tengkuk, kulumat kupingnya..,
hingga turun ke bawah dan kudapati 2 buah
tonjolan di dada. Humff.. kulumat keduanya
secara bergantian, sementara tanganku tak lepas
dari vaginanya.
Mawar melenguh bagai orang kesetanan.. Kujilati
terus tubuhnya, semakin turun dan mendaratlah
bibirku pada lubang kewanitaannya. Kulepaskan
celana dalamnya dan kubuang begitu saja. Hm..
bau sedap aroma khas wanita. Secara tiba-tiba
aku hentikan kegiatanku.
Mawar terbangun dan bertanya.."Kenapa berhenti
Jalu? Kamu.."
Kututup bibirnya dengan telunjukku. Dia diam,
dan melihatku beranjak dari kasur. Kuambil
sebuah botol minyak wangi dari meja riasnya,
kemudian kucipratkan di vaginanya. Kembali
bibirku melahap bukit mungil milik Mawar.
Dahsyat sekali rasanya, aroma wewangian itu
membuatku lebih tergila-gila. Kucium, kujilat,
bahkan terkadang kugigit pelan klitorisnya. Mawar
yang tidak menyangka serangan mendadak itu
tergelepar tak berdaya. Tangannya mengobrak-
abrik rambutku dengan ganasnya. Kumasukkan
jari tengahku dan kuputar di dalam vaginanya
mencari titik kenikmatan wanita sambil terus
kujilati klitorisnya.
Tiba-tiba kakinya mengejang, kepalaku dijepitnya
dengan keras sehingga aku tidak dapat bergerak
lagi. Ow.. rupanya sang pembawa kenikmatan
sudah tiba. Setelah beberapa saat mengejang
sambil terus kujilati dan kusodok dengan jariku.
Mawar terkulai.. dan berbisik.., "Jal, Jalu.. udah,
udah dulu dong.."
Akupun serta merta menghentikan kegiatanku
dan berbaring di sampingnya.
"Ugh.. gila kamu Jalu" kata Mawar sambil
mengecup bibirku. "Okay, sekarang giliranku
yah.." katanya lagi.
Aku tersenyum dan kubiarkan dia duduk di
atasku.
Tanpa basa-basi dipegangnya kemaluanku
kemudian dikocoknya perlahan. Kupikir dia akan
mencium bibirku terlebih dahulu, ternyata
dugaanku salah. Dia langsung melorot ke bawah
dan menjilati bola kemaluanku. Ugh.. aku tidak
menyangka secepat itu. Dikulumnya bolaku
sambil terus mengocok penisku dengan lembut.
Gila, kenikmatan dari sebuah serangan mendadak
yang dilancarkannya. Tanpa melepas penisku, dia
terus menjilat bagian bawah kemaluanku, bahkan
sampai ke anusku. Ditusuknya anusku dengan
lidahnya. Terus terang akupun merem melek
dibuatnya. Baru sekali ini aku merasakan dioral
sampai ke anusku, walaupun aku sudah sering
saling mengoral dengan pacar-pacarku. Sensasi
lain datang saat dia menjilat antara anus dan bola
kemaluanku. Betul-betul nikmat ditambah dengan
kocokan halus di batang kemaluanku.
Jilatan Mawar kemudian menjalar sampai ke
batang dan humm.. masuklah batangku ke
mulutnya. Lidahnya menari-nari di atas kepala
bazokaku. Tangannya menggerayangi dadaku
dan bibirku. Kuemut jarinya dan kusedot,
rupanya itu membuat dia bereaksi. Kocokan
dengan mulut tanpa tangannya bertambah cepat
dan sedotannya.. bukan main, seperti disedot
vacuum cleaner. Setelah lima menit dalam
kuluman dan kocokan dengan tempo cepat yang
konsisten, membuat kemaluanku berdenyut
cepat, Mawar merasakan hal itu dan datanglah
bantuan yaitu tangannya untuk mengocokku.
Agghh, tak tahan aku dengan permainannya dan
menyemburlah cairan maniku di mulutnya.
Mawar kaget dan segera menarik mulutnya,
sesaat dipandanginya cairan kental yang meleleh
di batang kemaluanku, kemudian dijilatinya kepala
kemaluanku dengan lembutnya.
"Hmm.. rasanya agak asin yah. Baru sekali ini aku
merasakan air mani, ternyata enak juga" kata
Mawar.
Akupun tersenyum dan menarik tubuhnya ke
atasku. Kamipun tertawa dan saling berciuman.
Sambil istirahat, kami ngobrol dan bercanda. Tapi
itupun tak berlangsung lama. Aku berbalik, dan
langsung menjilati vaginanya dengan posisi 69.
Ow.. kami kembali saling menjilat, dan
mempermainkan kemaluan kami. Setelah sekitar
15 menit kami ber-69, kutiduri dia dan kugesek-
gesekkan kemaluanku dia atas vaginanya.
"Ughh.. masukin Jal, sekarang, please.." teriak
Mawar seakan tak sadar apa yang diucapkannya.
Ups.. aku terdiam
"Aku belom pernah masukin kemaluanku.."
bisikku. "Kalo hamil gimana?" sebuah pertanyaan
bodoh yang kuucapkan di saat-saat genting
seperti itu.
"Udah deh masukin aja, aku ga bakal nuntut
kamu kawinin aku kok. Tenang aja, semua aku
tanggung deh resikonya" Mawar berkata sambil
membimbing kemaluanku memasuki liang
kenikmatan surga dunia.
Setelah masuk sedikit kepalaku, aku tekan
pantatku dan.. bluuppp.. masuklah semua
batangku ke lubangnya. Oh.. ternyata dia sudah
tidak perawan, pikirku. Entah karena aku yang
masih perjaka (karena selama ini hanya oral dan
petting dengan pacar-pacarku, tapi rajin sih
nonton BF), atau memang lubang Mawar yang
masih sempit, kemaluanku serasa dipijit dan
disedot dengan kencang, wah enak sekalee.
Perlahan aku gerakkan pantatku maju mundur
dengan gaya konvensional. Maju mundur, maju
mundur.. begitu seterusnya dengan tempo yang
semakin lama semakin cepat. Selama 15 menit
kami bergaya itu dan kupikir kuat juga nih cewek,
oh yap pantes aja, dia kan anak menwa.. kataku
dalam hati. Kamipun lalu berguling, giliran Mawar
di atas. Dia berjongkok dan kemudian bergerak
naik turun membuat kemaluanku terasa seperti
diurut.
"Oughh.." keras aku setengah berteriak.
Diapun lalu bergoyang kanan kiri sambil tetap naik
turun.
Untung aku tadi siang banyak istirahat di rumah
sehingga staminaku tidak terkuras dan kalah
dalam meladeni Mawar. 20 menit dengan gaya itu
membuat dia basah oleh keringat yang
bercucuran layaknya seorang pelari marathon.
Akupun kemudian mengambil inisiatif dengan
mengajaknya untuk posisi doggy style.
Kuusapkan perlahan kepala kemaluanku dan
kuhentakkan dengan kasar ke dalam vaginanya.
Mawar menjerit kaget atas perbuatanku.
"Terus Jal.. teruss.. hmmff.. enakk.."
Akupun semakin semangat dalam
menggenjotnya, diapun membalas gerakanku
dengan menggoyangkan ke kiri dan kanan.
Tiba tiba dia menjerit.., "Auww.. cepet Jal, yang
keras".
Akupun mempercepat gerakanku dan terasa
kemaluanku berdenyut..
"Mawar, aku hampir sampai.." aku berteriak tanpa
menghentikan sodokanku.
"Iyah.. aku juga.. Tahan sebentar Jaluu.."
Heh.. hh.. napasku tersengal-sengal..
"Jalu, keluarin di dalam aja, gak pa pa.." teriak
Mawar yang rupanya juga menahan kedatangan
puncak kenikmatan itu.
Akupun semakin bernafsu dan.. cret.. cret.. cret..
tumpah sudah maniku ke dalam rahimnya. Tiba-
tiba badan Mawar menggelinjang dan
menegang..
"Aghh.." dia berteriak melepas cairan
kenikmatannya.
Kamipun mencapai orgasme pada waktu yang
bersamaan. Tubuh kami berdua lunglai, dan
kamipun ambruk. Kami terdiam beberapa saat..
kemudian kukecup kening dan bibirnya, dan
kamipun berpelukan tanpa berkata-kata.
"Jalu, kamu bohong ya belum pernah ML?" tanya
Mawar.
"Swear, belom.." kataku dengan jujur.
"Kok bisa kuat banget sih?"
"Siapa dulu gurunya..?" godaku sambil kembali
melumat bibirnya.
"Weekk.." sahut Mawar sambil mencibirkan
bibirnya.
Kamipun beristirahat dan kembali melakukan ML
berulang-ulang sampai matahari pagi menerobos
jendela kamar Mawar. Sungguh satu pengalaman
pertama yang tak mungkin kulupakan, dan
mungkin sudah tidak bisa lagi aku ulangi.
Bayangkan saja kami melakukannya sebanyak 15
kali dalam semalam. (Ini betulan lho, swear).
Entah sekarang Mawar dimana. Setelah malam itu
kami melakukannya lagi 2 hari berikutnya, hanya
saja sampai jam 1 malam. Itupun kami
melakukan 9 kali. Wow, sungguh suatu rekor
melakukan ML yang tak pernah tersamai olehku
sampai saat ini.


Adult | GO HOME | Exit
1/618
U-ON

inc Powered by Xtgem.com